Akulah Si Sophis!

Minggu, 07 Juni 2015

Nyaman = "Meninabobokan" Part III

Karena saya sudah bertekad menyelesaikan cerbung pada hari ini juga maka inilah bagian akhir dari episode berdarah si Jin Botol! Alhasil, besok saya zombie, nih di kantor. Ok, fokus lagi soal dunia jin botol ditahap akhir.


Jadi, ceritanya Jinbotol sudah bermetamorfosis, nih. Tapi saya alias jin botol, masih ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi. Bedanya, kali ini bukan karena terpaksa tetapi karena kesadaran penting mengenai keluar dari Zona Nyaman. Daripada dipaksa keadaaan mendingan , kan cepet-cepet sadar sebelum menyesal! Mumpung masih gadis, muda belia dan mempesona (hueeek) serta jejak yang masih panjang lurus terbentang di luar sana.

Nyaman = "Meninabobokan" Part II

Olaaa, ini dia cerbung kedua dari tulisan saya sebelumnya. Jadi, pada bagian ini saya akan bercerita bagaimana saya bertahan di dunia dengan bidang pekerjaan baru sebagai PR Consultant (namanya agak keren gitu ya, konsultan, ckckck serasa expert!)

Merangkak, Berjalan, dan Berlari!

Pekerjaan baru telah dimulai! Hidup saya berubah drastis! Baru seminggu kerja, saya sudah mau resign! Eng ing eng... Saya harus terbiasa menggunakan english, aktif dan pasif. Hufft!!! Salah satu owner perusahaan (temen saya menyebut kantor ini Kokgitu Komunikesyen) berkebangsaan Singapura, yang satunya lagi, kelamaan keliling dunia kalau ngomong bak Cinta Laura. Panggilan favorit saya buat dia adalah si Cuuaaaantik (pake logat Cinta Laura ya ngomongnya, penekanan di kata cuaaa penting banget loh ini).

Saya tidak lagi pulang ontime, paling cepat jam 7 malam karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Malahan, bukan pulang malem lagi, sempat juga pulang Shubuh. Terasa amat janggal ya, ketika saya harus mengundang media dan jumlahnya harus sesuai target dari klien. Padahal dulu saya yang diservice oleh para PR  sekarang gantian posisi dibalik. Tiga bulan berjalan, saya dapat tugas membuat proposal pitching salah satu perusahaan baru. Rasanya kayak ketiban balok! Blank!!! Pengen nangis, pengen resign saja, enggak punya ide!

Nyaman = "Meninabobokan"

Hari Minggu yang cerah ini, saya bisa tebak sebagian besar orang pasti lagi asik bercengkrama dengan guling dan bantal. Tarik selimut setinggi-tingginya, kunci pintu kamar rapat-rapat, sambil menambah suhu ruangan AC. Sebisa mungkin, mata, telinga di-sumpel agar tidak terbangun oleh suara apapun apalagi panggilan untuk bantuin masak di dapur atau nyuci baju misalnya, hehehe. Nyamankah seperti itu? Nyaman pakai banget!

OK, sah-sah saja memilih untuk kembali ke tempat tidur, tetapi saya sadar berolahraga di pagi hari tentu akan memberikan sensasi yang berbeda dan bagus buat fisik, hanya saja saya sudah terlalu NYAMAN dan lebih memilih rutinitas tidur sampai siang saat weekend. Intinya, memulai atau keluar dari zona nyaman itu yang terasa sangat SULIT. Setujukah?

Nah, berhubungan dengan zona nyaman, hal ini yang akan saya ulas sedikit di sini. Bukan masalah pentingnya berolahraga seperti yang saya uraikan di atas (soalnya, saya juga belum rutin, sih berolahraga, hehehe) tapi kita lihat efek yang ditimbulkan ketika kita keluar dari KENYAMANAN. Mari kita simak!