Akulah Si Sophis!

Senin, 28 Maret 2011

Akhirnya Ada yang Kritik!

Beberapa hari yang lalu saya masukkan sebuah tulisan di blog dan di facebook berjudul Si Muka Penasaran. Motivasinya satu, mau tahu pendapat teman-teman saya tentang tulisan saya itu.

Awalnya, saya agak ragu untuk membuat copy-an tulisan itu di notw dan meng-tag ke beberapa teman. Kenapa? Karena saya tahu tulisan itu agak narsis, hehehe. Tapi setelah dipikir-pikir kenapa musti ragu-ragu, toh ini juga menjadi bagian penilaian buat saya. Perkara nanti ada yang remove dan enggak suka, ya, sudah terima saja, kan orang bebas berpendapat.

Dan satu persatu, saya mulai meng-tag note itu di facebook. Deg-degan! Perlahan-lahan komentar masuk satu persatu. Alhamdulillah positif, hampir semuanya merasa terhibur. Tenanglah hati saya saat itu.

Beberapa hari kemudian, masih saja komentar berdatangan dan ada seseorang yang tidak saya tag, ikut berkomentar.

Jreng! Kaget!!!!! Saya pun bengong baca komentarnya, akhirnya ada juga yang enggak suka dengan tulisan saya. Wow! Sejenak saya kecewa, eits tapi saya langsung sadar. Hak dia untuk berpendapat, bukan?

Mungkin yang membuat saya kaget karena komentar itu datangnya dari orang yang saya kenal. Seandainya saya tidak kenal pasti saya biasa saja.

Lucu juga kalau dipikir-pikir, wong dia enggak saya tag, eh dia merasa terganggu. Hahaha, maaf, lho, tapi sebenarnya saya sudah memperingatkan di awal bacaan, bakal mual kalau baca tulisan berjudul Si Muka Penasaran.

Rupanya dia tetap penasaran! Hahaha, yah, sekarang saya sudah merasa lega. Setidaknya dia ikutan penasaran dengan tulisan itu. Terima kasih atas kritik dan kepeduliannya. Salam peace and gaul, yah!

Kamis, 24 Maret 2011

Si Muka Pasaran

Wohooo, sebelum kalian memutuskan untuk membaca tulisan saya yang satu ini, siapkan kantung plastik! Lho, kenapa? Hehehe, bisa saja setelah membaca, kalian muntah, enek, atau pusing, mual-mual. Berani mencoba???

Tulisan kali ini memang terlihat agak menjijikkan, tapi saya sering sekali mengalaminya! Dan berkali-kali!!!

Kadang saya suka geli sendiri. Karena itu saya putuskan untuk menuangkannya di blog tercinta ini. Berbagi rasa geli dan jijik buat kalian semua, hehehe. Siapa tahu dibalik jijik itu bisa menyumbang tawa :p.

Penyanyi cilik Errina

Setelah dipikir-pikir, muka saya ini pasaran kali, ya? Berkali-kali orang selalu dejavu melihat wajah saya yang lonjong dan agak tirus.

Kisah pertama dimulai dari ibu saya sendiri. Dulu, sewaktu zaman SD, saya nge-fans berat sama penyanyi cilik, salah satunya, Errina GD! Hayo, ada yang inget enggak? Karena begitu nge-fansnya saya sempat dibelikan kaset oleh ibu.



Sampai suatu hari, ibu saya berkata,"Eh, kamu kok mirip Errina GD, ya? Tinggal digemukin aja dikit!". Wakakakak, saya cuma kege-eran sambil cengar-cengir sendiri. Lebih tepatnya, bangga, sih! Hueek!

Nah, saking nge-fansnya, saya ikutan, lho, kirim surat ke Errina, minta tanda tangan plus fotonya! Yah, rasanya enggak mungkin dibales, sih. Kan, saat itu dia lagi ngetop banget.

Tak disangka tak diduga!!! Sekitar 8 bulan kemudian, saya girang meloncat-loncat! Surat saya dibalas Errina plus foto dan tanda tangannya. Saya pun pamer sama Ibu sambil memperlihatkan kartu pos bergambar wajah Errina GD. Yihaaa!!! Makinlah, saya pede kalau saya mirip dengannya.

Itu masih kisah awal, lho, masih mau baca? Atau sudah enek? Baca, aja, deh! Hehehe. Nanggung kalau enggak dilanjutin. Yuk, selanjutnya!

Sarmila

Lagi-lagi, ibu saya yang jeli menangkap kemiripan di wajah saya ini dengan para selebriti.

Ini mungkin efek karena beliau demen banget nonton sinetron! Padahal, ibu saya ini orang kantoran, lho bukan ibu-ibu rumah tangga. Pekerjaan enggak jaminan, yah, buat dapet lebel penyuka sinetron?

Dulu, sinetron di SCTV berjudul Sarmila yang diperankan oleh Hemalia Putri bener-bener lagi booming.



Sekedar mengingatkan, Sarmila itu sinetron tentang kehidupan wanita betawi. Nah, dia jodohin sama bapaknya buat nikah sama orang kaya. Yang jadi si bapak adalah Jaja Miharja dan ibunya, Camelia Malik. Hahaha, ternyata saya hafal juga!

Karena ibu saya penonton setia, dia pun hafal dengan wajah Sarmila. Eh, tahu-tahu, nyeletuk, lagi, "Wah, kamu lama-lama mirip Sarmila alias Hemalia Putri. Cuma sayang aja, hidungnya enggak mancung."

Wah, saya pun heran. Bisa-bisanya, ibu kepikiran saya mirip Hemalia Putri si Sarmila. Menurut saya, sih, yang mirip matanya doang, sama-sama sayu! Nah, kalau menurut kalian???

Saya adalah salah satu pemeran AADC?

Nah, pasti kalian enggak terima, nih, kalau judulnya begitu! Bukan saya yang ngomong, lho. Saya juga baru tahu dari senior waktu kuliah D3!

Jadi, waktu itu, selama 2 minggu mahasiswa baru (maba) wajib latihan teater. Latihannya, malam-malam di parkiran motor sambil gelap-gelapan. Mungkin biar enggak malu.

Saya semangat banget! Soalnya, bisa ikutan akting, hehehe. Tiba-tiba saya disuruh adegan jadi cewe yang diperkosa.

Aah, sayang, yang jadi pelaku enggak oke! Walaupun dia jago akting sih, cuma agak lebay! Untung enggak ada adegan buka baju. (dia mantannya temen saya, tuh, maap, yah!) Bagian yang ini sesungguhnya enggak penting saya tulis, cuma buat selingan :p.



Saya pun akting dengan maksimal. Hasilnya? Memuaskan, dong, walaupun akhirnya adegan itu dibatalin dan enggak jadi pemeran utama, hahahaha.

Tapi, ada lagi, nih, yang bikin saya senyam-senyum sendiri. Sehabis latihan seorang senior menghampiri saya. "Eh, Nis, kok, loe mirip Ladya Cherryl, yah? Beneran mirip!" kata si senior saya.

Gubraaaak (dalem hati sih ge-er, hehehe). Lalu, saya stay cool," Ah, masa, sih? Yah, kebetulan kali." Langsung, deh, saya malam itu ketawa-ketawa sendiri.

Sebenarnya saya langsung sadar diri dan berpikir keras kenapa dibilang mirip artis itu. Jangan-jangan dibilang mirip Ladya Cherryl gara-gara si senior melihat saya dalam kegelapan. Huahahahhahaahahahaha.

Nah, baru-baru ini saya berhasil ketemu Ladya Cherryl di depan muka. Tentu saja, ini karena liputan. Langsung, dong, ingat dengan kata senior yang dibilang mirip itu. Saya pun tak menyia-nyiakan foto bareng. Habis itu, saya nyesel, yah, kok, keliatan banget yah, mana yang terawat, kinclong dan tidak??? Ya, enggak, sih?

Catatan Si Boy

Mirip sama pemeran Onky Alexander? Oo bukan dong! Kali ini, supir taksi yang kocak mulai ngelawak. Jadi, waktu itu saya pulang malam naik taksi. Di perjalanan, Pak Supir ini ngoceh melulu, untung ocehannya enggak garing.

Si Pak supir tiba-tiba nanya umur saya berapa. Karena saya ingin tahu muka saya tuir atau enggak, saya minta dia menebak. Hehehe, kata Pak Supir saya kayak masih 19 tahun. Senangnya!!!

Eh, tiba-tiba dia nyeletuk, "Eh, mbak kok mirip Paramitha Rusadi, ya?" Gubraaak! Jadi muka saya muda tapi jadul, begitu Pak? Saya pun ngakak enggak karuan.


Pemeran AADC lagi!!!

Nah, lho, kok AADC lagi? Kalau ini yang versi sinetron. Waktu itu, saya pergi ke kantin Kampus Esa Unggul. Tujuannya, apalagi kalau bukan makan! Mata saya langsung tertuju ke Warung Mpok Diah.

Sambil basa-basi, saya pesan makanan dan ngobrol sebentar sama Mpok Diah. Eh dia ngeliatin saya serius,"Mba, mirip Ririn yang main sinetron!".



Saya bereaksi,"Haa? Ririn Dwi Aryanti?"
"Iya, yang main sinetron itu, lho," kata Mpok Diah.

Gileee, banyak benar selebritis yang mukanya mirip saya, yah? Hehehe, makasi, yah, Mpok Diah! Mungkin saya cocok jadi kembarannya Ririn.

Bak Super Model!

Iih, sebelum saya tulis lebih jauh, pasti kalian enggak terima kalau saya dibilang mirip sama model cantik ini. Saya yakin kalian akan mencaci maki, hahaha. Yah, boleh-boleh saja yang penting, kan, yang pertama kali bilang mirip bukan saya, wekekekek.

Oh, iya, kalau sudah enggak tahan boleh berhenti sampai di sini, loh, bacanya. Hahaha... Yang masih mau, ayoo, lanjut!

Seperti biasa, setelah liputan, saya mentrasfer foto-foto ke laptop. Saat lagi memandangi si cantik, saya kurang puas dengan fotonya.

Akhirnya, saya ke tempat teman saya yang notebene adalah seorang fotografer dan sama-sama mengambil gambar si cantik.

Wah, hasil jepretan sang fotografer memang lebih pas. Kami pun sama-sama melihat si cantik dan memujinya. "Cantik bener, nih, orang!" kata saya.



"Eh, Nis, nih, yang foto ini, si Mariana, mirip lu, yak?" kata si fotografer. Belum sempat saya tertawa, eh dia ngomong lagi,"Dari samping doang, lho, itu juga dikit, jangan ge-er dulu!" balasnya.

Siaaal, belum juga saya terbang dia sudah menimpal begitu, hehehe. Saya tambahin,"Berarti gue ada bakat, kan cantik, walaupun dari samping, belum ke asah aja, wekekekek!"

Si fotografer itu pun menyesal dengan ucapannya. Hahaha, bodo amat, yang penting dia ngomong duluan MIRIP MARIANA RENATA walaupun dari samping, wikikiki.

Kesimpulannya saya mirip...

Akhirnya, tiba juga di penghujung tulisan. Sudah mual dan enek? Hehehe... Sebenarnya, masih ada lagi, nih, beberapa artis yang dimirip-miripkan saya. Tapi, yang yang terakhir ini saya mirip dengan artis sinetron yang saya pun tak tahu siapa.


Ini, nih, Mariana tampak depan

Kira-kira seminggu yang lalu, saya ke salon mau potong rambut. Waktu rambut saya diblow, si mbak ini nanya sambil senyum-senyum, "Mba, habis syuting, yah? Sering syuting film sinetron?"

"HAAA??? Tahu dari mana, mbak?" kata saya seolah-olah kaget dia tahu saya habis syuting hahaha.

"Yah, pokoknya, sering syuting, kan?" tanya si mbak itu lagi sambil meyakinkan saya. Aduh, beneran saya enggak tahan pengen ketawa.

"Enggak, mba, salah orang. Mirip, kali. Emang muka saya pasaran, yah?" tanya saya polos.

Si mbak ini masih ragu-ragu dengan jawaban saya. Selanjutnya, dia berusaha meyakinkan temannya yang ada di resepsionis kalau saya bukan artis. Tapi, rupanya teman-teman dia yang di resepsionis malah tambah enggak percaya sambil cekikikan.

Saya coba tanya, mirip siapa, eh dia malah senyam senyum terus bilang,"Yah, pokoknya sering main sinetron." Ada-ada saja.

Begitulah sekelumit kisah yang pernah saya alami, bermuka pasaran ala selebriti. Memang begitulah adanya, walaupun muka saya pasaran, saya bersyukur karena disejajarkan dengan artis-artis ternama. Hahahahahhahaha......


Yang ini baru asli foto saya! Mirip siapakah?

Oh, iya, silahkan dilihat-lihat fotonya, adakah yang mirip? Kalau enggak yah berarti kesalahan ada pada orang yang menyebut saya mirip, bukan salah muka saya! Hehehe...

Jumat, 11 Maret 2011

It's Amazing 26th!

Begitu cepatnya waktu berlalu
Tak sempat aku bangun dari tidur, waktu sudah berlari

Perlahan ku buka mata yang lengket ini
Aih, aku ingin menutupnya kembali

Semua masih sama
Dia masih ada!Tak ada yang berubah
Entah aku yang bodoh atau apalah namanya

Pelarianku pun tak kunjung bertambah
Entah terlalu takut melangkah atau diam adalah pilihanku sendiri
Mungkin Tuhan bingung melihat hambanya yang tak pernah bisa menapak bumi

Maju satu langkah, mundur satu langkah
Tak ubahnya seperti undur-undur
Aah, kuputuskan untuk tak mengingat hari jadi
Sebab aku pun tak tau kemana arahnya

Tapi, ternyata aku keliru
Mataku terlalu rapat dan basah untuk melihatnya
Aku tak melihat ada cahaya kunang-kunang yang datang bergantian

Sebuah kejutan manis untukku
Sebuah lilin dan sekotak kecil kue tar bermandikan cokelat datang menghampiri
Mereka ada, mereka nyata!!! Mereka merayakannya!
Tiba-tiba mataku terbelalak
Yah, aku merasa lebih hidup!!! Ini adalah kehidupanku yang baru!
Aku punya harapan, aku tak boleh terus menerus di kayangan dan berangan
Mereka mencintaiku...

Yang jelas, aku tak seburuk yang aku pikirikan
Mereka menilaiku dengan baik, kenapa aku harus pasrah melipat mimpiku?
It's amazing 26th! Thank you to all of people who wake me up on 26th!