Akulah Si Sophis!

Sabtu, 31 Mei 2014

Are You Ready to Move On?

Move on!!! Kalau membahas move on, saya rasa sebagian besar orang punya pikiran serupa, “Its all about love”. Definitely, yes!!! Hahaha, tetapi enggak hanya masalah cinta yang perlu sikap Move On, loh! Move on itu seperti hijrah, pindah atau beralih menuju yang lebih baik dari sesuatu yang berdampak tidak baik.
 


Contoh dari Move on itu bisa berarti beralih dari kerjaan lama yang enggak memberikan kemajuan dalam karir alias jalan di tempat atau gaji seuprit kerjaan seperti gaji 2 milyar, move on dari kebiasaan buruk dan malas, move on dari makan gorengan dan aaah, masih banyak lagi, deh! Enggak hanya love melulu, kan? Tapi memang, topik move on itu paling sedap dikaitkan sama masalah percintaan. Hehehe…

Nah, menjelang malam minggu ini, move on yang mau saya tuangkan sedikit saja masih seputar mengenai cinta. Semoga bisa menambah warna ceria di malam minggu yang tinggal beberapa jam lagi. People around us gives us priceless story too to be shared. So, here there are, why people should move on!

Banyakan susahnya dari pada senengnya
Nah, coba-coba perhatikan wahai pasangan-pasangan yang sedang dimabuk cinta. Apakah kamu-kamu sekalian lebih sering ngerasa gondok menghadapi pasangan kalian masing-masing?  Persoalan kecil jadi besar padahal kalian sudah sering membahas masalah yang sama. Mulai dari ngobrol baik-baik sampai pakai urat tetap aja enggak nemu ujungnya, ujung-ujungnya adu mulut lagi dan capek hati. Lebih banyak berantem, sedih, galau padahalkan punya pacar! Jiyah, mending kalau begini single aja,daripada sudah punya pasangan banyakan galaunya.


No Balance! Pengorbanan hanya dari satu pihak!
Kadar pengorbanan kamu rasanya lebih besar daripada dia tetapi berujung enggak enak hati di satu pihak! Misalnya, kamu berusaha nurutin maunya pasangan supaya kamu selalu menyediakan waktu buatnya, tapi, giliran kamu hang out sama teman-teman yang hanya satu kali seminggu dan cuma 4 jam, deh, paling maksimal dalam sehari, terus pasangan kamu marah-marah enggak rela waktunya dibagi sama-sama teman-teman kamu itu?  


Duh, belum berumah tangga sudah berani bikin peraturan ketat begini, bagaimana kalau sudah menikah nanti, ya? Yakin, mau bertahan? Sementara waktu kamu akan habis bersama dia, hanya untuk menuruti keinginan dia tanpa ada kesempatan sedikit pun yang membuat kamu merasa bahagia atau paling enggak hubungan timbal balik yang lancar? Coba, dipikir-pikir lagi, ini enggak sesusah ilmu fisika, kok! Jawabannya, sih, ada di hati masing-masing enggak perlu pakai rumus.

Posesif yang kebangetan!
In the name of love, possessive means loving and caring! Is it true??? Posesif yang dimaksud di sini benar-benar kelewat batas. Mau kemana aja, pacar selalu ngintil! Sudah enggak bisa bedain lagi antara urusan pribadi, kerjaan, keluarga semuanya tumplek jadi satu. Hape harus nempel di tangan (di lem aja kali ya pakai aibon ;p), kalau sampai telat jawab telepon dari dia, bisa ngamuk-ngamuk kayak mau makan orang.  Nyahahaha, yakin posesif yang model begini jadi jaminan kalian bakal langgeng? Yakin enggak merasa terbebani dengan adanya peraturan ini?


Merasa pacar posesif? Cek and ricek lagi, apakah dia posesif benar-benar sayang, atau justru merasa insecure takut kehilangan kamu karena sebenarnya dia punya selingkunghan? Oops, ini, sih cuma kamu dan Tuhan yang tahu jawabannya. Yang jelas, pasti ada sebabnya kenapa pacar kamu terlalu posesif, pastikan aja bukan karena ada orang ketiga, keempat kelima dan seterusnya. :p

He/She just not in to you
Wah, ini perkara yang susah dibenerin. Cinta enggak bisa dipaksain men! Jangan buru-buru kesel dan marah kayak singa, kalau nge-gap-in pacar kamu lagi asik mesra-mesraan sama orang ketiga atau kesepuluh! Mungkin, selama ini, kamu aja yang kurang peka, kalau si pacar memang sebenarnya sudah kasih sinyal buat putus tapi kamu tetep kekeh sumerekeh mati-matian mempertahankan pacar.


Atau mungkin pacar hanya mengumbar janji-janji palsu tanpa ada ujungnya dan realisasinya. Setiap kali ditagih janjinya buat ketemu, atau yang LDR yang katanya pacar mau datang nyamperin, terutama buat yang di posisi cewe, nih, sampai Bang Toyib udah pulang ke keluarganya, dia belum nongol-nongol juga. Hanya berani di mulut saja... Wah, wah sekali lagi yakin kamu enggak mau move on dengan pacar yang kayak gini? Waktu kamu akan habis terbuang, lho. Barangkali justru ada orang lain yang lebih menaruh hati sama kamu, tapi karena kamu mati-matian pakai kacamata kuda orang ini justru tak terlihat! Yang terlihat hanya pacar kamu yang sibuk mencari alasan untuk menghindar dari kamu, hehehe.

Yes, I Move On!
Sudah bisa move on? Alhamdulilllah! Selamat anda lulus! Eits, tapi, tetap marah, tersinggung, ngambek kalau ada orang ngomongin mantan pacar? Wowowoww, tunggu dulu, ini berarti belum finish masalahnya. Selesaikanlah sampai kamu benar-benar merasa plong dan enggak tersinggung ketika orang lain membicarakan dia yang pernah ada di hati kamu.


Jangan dibawa sakit hati terlalu dalam, dibawa santai (iya, sih, ngomong emang paling gampang tapi itulah kenyataannya!) Coba aja cari obat move on sampai ke negeri Cina, enggak akan ada! Kecuali, niat dari diri sendiri dan enggak ada cara lain selain benar-benar merelakan and no hard feelings.

Nah, segitu dulu, deh, ocehan saya di malam minggu ini, mohon maaf kalau ada salah-salah kata ataupun yang merasa tersindir. Semoga bisa bermanfaat dan yang masih pakai kacamata kuda mudah-mudah besok udah bisa diganti dengan kacamata beneran yang lebih jernih ya. Enggak ada niat apa-apa sih, dengan tulisan ini, cuma mau menyalurkan hasrat menulis yang sudah lama ada di kuburan enggak digali hehehe.


Selamaaat menikmati malam minggu!!! Ready for move on , ya buat yang perlu move on...

6 komentar:

  1. Gue kudu bales tulisan ini dengan tulisan. Nantikan!

    BalasHapus
  2. Waaah siapa nih?? Tidak meninggalkan nama hanya jejaak

    BalasHapus
  3. "gaji seuprit kerjaan seperti gaji 2 milyar" apakah mbak sophis sudah move akan hal tersebut?

    BalasHapus
  4. Book ini siapa yg pada komen ya? Anonim semua hahaha, fans gue berarti nih! Fix!

    BalasHapus
  5. Gw dong move on meninggalkan laki2 itu gara2 omongan kita di Nanys pavillon waktu itu. Ya ampun oneng kece banget sih kalo urusan cintaaaa

    BalasHapus