Karena saya sudah bertekad menyelesaikan cerbung pada hari ini juga maka inilah bagian akhir dari episode berdarah si Jin Botol! Alhasil, besok saya zombie, nih di kantor. Ok, fokus lagi soal dunia jin botol ditahap akhir.
Jadi, ceritanya Jinbotol sudah bermetamorfosis, nih. Tapi saya alias jin botol, masih ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi. Bedanya, kali ini bukan karena terpaksa tetapi karena kesadaran penting mengenai keluar dari Zona Nyaman. Daripada dipaksa keadaaan mendingan , kan cepet-cepet sadar sebelum menyesal! Mumpung masih gadis, muda belia dan mempesona (hueeek) serta jejak yang masih panjang lurus terbentang di luar sana.
Kemana kah si Jin Botol?
Setelah mengalami pergulatan batin yang luar biasa, saya membuat sebuah map untuk perencanaan karir saya kedepan. Bekal saya sudah bertambah, berarti sudah layak dan pantas untuk naik level. Saya punya kemampuan jurnalistik dan komunikasi karena itu selanjutnya saya bisa gunakan keduanya di satu bidang pekerjaan. Pilihannya jatuh pada corporate communication. Nah ini masih belum cukup. Timbul pertanyaan, perusahaan industri apa yang harus saya pilih?
Oke, saya flashback kembali, saya sudah belajar mengenai komunikasi dan handle klien untuk IT, asuransi, dan perusahaan air minum yang konon kabarnya sudah tersohor menembus planet kesembilan. IT saya coret karena saya GAPTEK.
Selanjutnya, perusahaan air minum, kita anggap saja namanya PAM (Perusahaan Air Minum masa kini). Mmmm, perusahaan ini punya kesempatan yang bagus tapi saya tidak begitu pede karena tidak banyak terlibat langsung dengan Corporate Communication mereka lebih banyak ke Marketing Communication dan Media Engagement. Tersisa satu perusahaan asuransi di bilangan Sudirman. Nah, untuk klien ini saya intens banget mengerjakan bidang Corpcomm. OK pilihan jin botol pun jatuh pada industri asuransi.
Anehnya saya justru tidak tertarik melamar ke perusahaan klien, saya mau mencoba ah perusahaan yang menjadi head to head dari klien (jin botol mulai sok berani). Tantangan lah ini buat saya. Saya browsing semua perusahaan asuransi yang lagi buka lowongan dan kesempatan pun datang.
Sim Salabim, alhamdulillah Allah mengizinkan dan mengabulkan doa saya, hihihi. Jadilah kantor saya pindah ke Sudirman daaaan head to head dengan mantan klien :p. Eh, ada tapinya loh. Saya justru ketemu bidang baru lagi dan bukan di PR. Nah, kan! Beneran deh, saya jadi sering keluar dari zona nyaman terus. Saat ini saya handle untuk komunikasi para agen asuransi dan terlibat juga untuk event mereka. Walaupun bukan PR, saya enjoy menjalaninya karena di dalamnya saya diberi kesempatan untuk mengatur dan maintain majalah internal. Hohoho, kepakai semua kan ilmunya.
Untuk saat ini saya masih konsentrasi dan fokus dengan bidang ini lagipula baru berjalan setengah tahun. Masih banyak yang harus dipelajari. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana saya bisa mencapai keluar dari zona nyaman dari jurnalis menjadi mbak-mbak kantoran di Sudirman.
Saya tidak menyebutkan profesi jurnalis itu comfort zone hanya saja saya merasa di perusahaan kelinci tidak lagi bisa mendapatkan sesuatu untuk peningkatan diri dan karir. Mungkin buat kamu yang berprofesi sebagai jurnalis, merasa masih bisa mendapatkan challenge setiap harinya dan big opportunity untuk karir kamu, saya rasa patut dilanjutkan!
Semua orang bisa kok, keluar dari zona nyoman untuk mendapatkan sesuatu yang besar. Ingatlah sesuatu yang besar itu akan didapatkan kalau kita juga melakukan perubahan yang besar, setimpal, kan? Masa awal adalah masa sulit untuk beradaptasi tetapi percayalah akan ada satu celah walaupun itu sedikit. Ketika celah itu sudah kita dapatkan, buka lebih lebar lagi, buka terus dan akhirnya sampai tidak ada celah. Dengan begitu kita dapat menaklukkan diri sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang spesial dan besar.
Sekian dulu cerbung dari JinBotol... mudah-mudahan besok enggak telat ngantor ya. Semoga tulisan saya bisa berkesan di hati para pecinta Jin Botol dan menambah kerutan senyum di wajah kalian.
selamat datang di dunia asuransi jinbotol..
BalasHapusanyway ditunggu lanjutannya di perusahaan barunya loh, yg pasti anonim aja, sambil cerita seru, semangat, plus dramanya dong mba :D
soal comfort zone emang jadi isu klasik menghinggapi karyawan yah, kalau terlalu nyaman bahaya, kalau ngga stabil bahaya juga, so jadinya gimana??