Akulah Si Sophis!

Sabtu, 23 Juli 2016

Belajar Menulis, Lagi?



Tidak seperti biasanya, kali ini rutinitas saya bukan menuju ke tempat kantor. Saya pergi ke sebuah tempat yang berlokasi di bilangan Kramat Raya. Dengan terburu-buru, saya melangkah memasuki lobi hotel lalu menanyakan lokasi pelatihan kepada petugas di lobi.
Setelah itu, kaki saya melangkah menuju lift dan menekan sebuah tombol yang dapat mengantar saya ke ruangan pelatihan. Begitu sampai, saya keluar dari lift. Langkah kaki saya berubah menjadi lebih lambat. Perjalanan menuju lorong membuat saya ragu akan keberadaan tempat pelatihan tersebut. Jalan ini seperti lorong menuju sebuah gudang.

Tiba-tiba saja muncul petugas hotel dari toilet wanita yang melihat ekspresi kebingungan di wajah saya. Saya menghampirinya dan bertanya, "Mba ruang pelatihan workshop menulis ada di mana, ya?" 
"Oh, ada di pojok ruangan ini mba. Lurus saja, nanti mentok lalu belok ke kiri," jawabnya dengan ramah. 

Kali ini langkah kaki saya lebih kuat dan yakin dari sebelumnya. Saya meunju ruang di pojok sebelah kiri dari toilet wanita. Saya mencoba membuka pintu ruangan dengan perlahan. Ruangan berbentuk persegi dengan beralaskan karpet merah tampak jelas di hadapan saya. 
Beberapa lampu terpasang mengitari atap langit-langit. Sorotan lampu terasa agak redup walaupun banyak yang tergantung di ruangan. Bau pengap masih tercium. Pendingin ruangan pun belum berjalan sepenuhnya. Lalu, saya menghampiri seorang wanita yang duduk di meja dekat pintu masuk. Ia memberikan saya beberapa materi dan berkas.”Selamat pagi," sapa wanita itu dengan ramah kepada saya sambil mempersilakan saya memilih tempat duduk membelakangi meja dari wanita tersebut. 

Di depan saya, ada sebuah meja bundar yang cukup besar dengan dikelilingi lima kursi. Bola mata saya bergerak ke kiri dan ke kanan untuk mencari posisi yang nyaman. Belum sempat saya memilih kursi, seorang pria paruh baya mengenakan baju batik berwarna coklat, menghampiri saya dengan senyum di sepanjang wajahnya. Ia menyodorkan tangannya seakan ingin berkenalan. “Ah, ini pasti  salah satu peserta yang akan ikut workshop penulisan juga. Hmm, dia datang tepat waktu sekali,, ‘ pikir saya.

Saya menyapa kembali dan mengajak ngobrol dengannya sebentar, sekedar memberikan informasi berupa nama dan dimana saya bekerja. Di ruangan itu belum tampak peserta lainnya padahal sudah hampir pukul 8 pagi. Sepertinya, pelatihan akan berjalan mundur.

Hampir jam setengah sembilan, peserta mulai berdatangan. Tak lama kemudian, para peserta duduk di kursi masing-masing dan siap untuk menerima materi pelatihan. Tiba-tiba saja, pria paruh baya itu pun berdiri di hadapan peserta. Ia memperkenalkan diri namun bukan sebagai peserta tetapi sebagai seorang trainer yang siap memberikan pengetahuan tentang penulisan yang saya ingin tahu lebih jauh. Sesaat saya terdiam, lalu tersenyum geli di dalam hati. Dia adalah Her Suharyanto.
note: tulisan ini merupakan salah satu hasil dari workshop "Menulis Artikel Menarik" dengan trainer bernama Her Suharyanto. Peserta diberikan tantangan untuk menulis cerita dengan deskriptif dan adegan yang mendetail. Senang sekali rasanya, saya mencoba metode  tersebut dan diterapkan pada sebuah cerita. Mungkin, saya akan mencoba kembali untuk menulis dengan teknik-teknik seperti ini. Thanks to Proaktif, Pak Her dan juga teman-teman yang memiliki semangat belajar dan motivasi yang luar biasa! Semoga pertemuan singkat dapat bermanfaat untuk kita semua.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar